Senin 06 Jun 2016 06:51 WIB

Muhammad Ali akan Dimakamkan Jumat

Muhammad Ali berpose saat upacara Penghargaan Kristal di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.
Foto: Reuters / Andreas Meier
Muhammad Ali berpose saat upacara Penghargaan Kristal di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Prosesi jenazah dan pemakaman Muhammad Ali akan dilangsungkan dalam sebuah upacara besar dalam tradisi Islam pada hari Jumat (10/6) mendatang. 

"Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan siapapun dari seluruh dunia untuk mengucapkan selamat tinggal," papar pernyataan keluarganya seperti dilansir BBC News, Ahad (5/6).

Upacara utama penghormatan jenazah akan digelar pada pukul 14:00 waktu setempat (24:00 WIB) di KFC Yum Center, yang berkapasitas lebih dari 20.000 orang.Ia akan dimakamkan di Pemakaman Cave Hill di kota kelahirannya tahun 1942 di Louisville, Kentucky. 

Mantan Presiden Bill Clinton akan menyampaikan pidato penghormatan. Selain Bill Clinton, pelawak Billy Crystal dan penyiar televisi Bryant Gumbel juga dijadwalkan akan menyampaikan pidato penguburan.

Sebuah upacara keluarga untuk menghormati jenazah akan diselenggarakan pada hari Kamis (9/6). Juara dunia kelas berat tiga kali, dan salah satu tokoh olah raga terbesar di dunia, meninggal dunia di Phoenix, Arizona, dan jenazahnya akan diterbangkan ke Kentucky dalam dua hari ke depan.

Di kota asalnya, bendera-bendera dikibarkan setengah tiang di balai kota dan di berbagai tempat lain, dan ribuan orang mengunjungi Muhammad Ali Center atau mengunjungi rumah masa kecilnya yang sederhana di Grand Avenue.

Setelah upacara keluarga pada hari Kamis (9/6), acara hari Jumat (10/6) akan dimulai dengan penghormatan yang masih dikhususkan untuk anggota keluarga di rumah duka di Louisville.

Jenazah Ali kemudian akan dibawa dalam suatu prosesi melalui jalan-jalan utama Louisville, termasuk sebuah jalan yang menyandang namanya serta melewati Broadway, tempat berlangsungnya prosesi di tahun 1960 untuk merayakan medali emas yang direbutnya di Olimpiade Roma.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement