REPUBLIKA.CO.ID, LOUSVILLE -- Di saat Muslim Amerika Serikat sedang menghadapi cemohan dan tekanan, petinju legendaris Muhammad Ali merupakan sosok yang bisa disebut wajah damai Islam. Demikian disampaikan warga di tanah kelahirannnya di Lousville.
Pada Ahad lalu, ratusan orang berkunjung ke kediaman kecilnya yang kini telah menjadi museum untuk mengenang Ali. Mereka menaruh bunga atau beragam benda kenangan lain menyangkut aktivitasnya.
Para warga juga berbicara tentang keyakinan Ali yang dianggap membantah pandangan negatif terhadap Islam. "Apa yang kita lihat hari-hari ini, sebagian besar waktu Anda melihat bagaimana media menunjukkan citra buruk Islam," uar Hamza Shah, seorang dokter di Lousville. "Seseorang yang bisa kita lihat sebagai sosok baik adalah Muhammad Ali, dan ia memperlihatkan wajah Islam sesungguhnya."
Baca juga, Inilah Momen-Momen Saat Muhammad Ali Menyatakan Masuk Islam.
Ali bukanlah sosok yang diam saja ketika Islam dipojokkan. Saat Trump membuat pernyataan yang menyudutkan Islam, ia termasuk yang membantah. "Kita harus berdiri melawan mereka yang menggunakan Islam sebagai agenda personal mereka," ujar Ali saat itu.
Setelah peristiwa serangan 11 September 2001, Ali juga mengingatkan agar hati-hati menyebut Islam sebagai ekstremis. "Islam adalah agama damai. Islam tidak mendorong terorisme dan membunuh orang," tegas Ali.
Ali merupakan sosok yang dihargai Muslim seluruh dunia, dari mulai Pakistan hingga Indonesia, dari Saudi sampai Malaysia dan sepanjang Afrika. "Dia berdiri sebagai orang yang menjunjung kebenaran, dan negara-negara Muslim melihatnya sebagai sosok yang benar tetapi juga penuh rasa kasih dan sayang," ujarnya.
Saat shalat di Islamic Centre di Lousville, Ali pun mendapat penghormatan khusus sebagai sosok yang membawa nilai toleransi.