Kamis 09 Jun 2016 20:23 WIB

Pemakaman Alami di Australia, Jenazah Jadi Kompos

 Petani Jane Pickard dan direktur pemakaman Kevin Hartley di lokasi lahan milik Jane di dekat Kota Armidale, NSW.
Foto: abc
Petani Jane Pickard dan direktur pemakaman Kevin Hartley di lokasi lahan milik Jane di dekat Kota Armidale, NSW.

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW SOUTH WALES -- Sebuah lokasi pemakaman alami dimana jenazah manusia yang dimakamkan akan melebur bersama dengan perangkatnya, akan tersedia di sebuah tanah pertanian di dekat kota Armidale, di New South Wales, sekitar 548 km dari Sydney.

Studi kelayakan termasuk uji tanah dan uji geologi sedang dilakukan di lahan seluas 16 hektar di Saumarez Ponds.

Pemakaman alami adalah pemakaman dimana peti mati yang digunakan akan melebur, atau juga kain yang digunakan membungkus jenazah, sementara jenazahnya sendiri tidak menggunakan cairan untuk pembeku. Dengan itu, jenazah manusia dan perangkat lain yang digunakan akan menjadi kompos dan menjadi pupuk bagi kawasan tersebut.

Pemilik lahan pertanian tersebut Jane Pickard sedang berusaha untuk menanam pepohonan di lahan tersebut, yang sebelumnya dibersihkan dan digunakan bagi ternak untuk merumput.

"Apa pun yang masuk ke dalam tanah harus bisa melebur, jadi tidak ada lapisan plastik di peti mati atau bahan kimia di tubuh jenazah. Saya selalu mengatakan kepada anak-anak saya saya ingin jenazah saya menjadi kompos ketika saya meninggal karena saya tidak paham mengapa kita harus menyediakan lahan yang luas yang tidak akan bsa digunakan untuk keperluan lain.

Pickard bekerja sama dalam proyek bernama "Earth Funerals (Pemakaman Bumi)" dengan sebuah lembaga pedesaan dan regional berkelanjutan, Starfish Initiatives, Packard mengatakan lokasi pemakaman ini akan mengambil tempat sekitar 2 hektar di lahan miliknya.

Tidak akan ada batu nisan di lokasi pemakaman, dengan tiap tempat diberi tanda yang sederhana."Ini akan memberikan kesempatan kepada kita semua untuk memilih cara yang alami dan tidak mahal untuk dimakamkan dan dikenang," kata Packard lagi.

"Kedua, ini adalah model bisnis yang akan memberikan sumbangan besar bagi penanaman kembali lahan pertanian. Dan saya perlu menanam kembali lahan saya. Jadi ini adalah win win solution," katanya.

Yang juga terlibat dalam proyek ini adalah Kevin Hartley, yang sebelumnya telah bekerja selama 25 tahun sebagai direktur sebuah rumah jasa pemakaman di Australia Selatan. Dia sekarang kembali ke Armidale untuk belajar lebih lanjut dan mengatakan pembicaraan mereka dengan pihak berwenang setempat berjalan positif.

"Mereka sangat mendukung, sepanjang lahan pertanian ini memenuhi syarat dari sisi kedalaman tanah, dan masalah geologi air," kata Hartley.

"Kami sudah melihat 87 lokasi pemboran air di dalam radius 4 kilometer dari lahan, dan rata-rata kedalaman adalah 15-20 meter, jadi tidak ada masalah di sini. Kami sudah berbicara mengenai posisi cerukan air, tingkat kemungkinan banjir, dan yang lain." 

"Proyek ini lebih dari sekedar pemakaman alami. Ini akan menjadi pusat bagi sesuatu yang berguna bagi lingkungan, bagi kehidupan berkelanjutan, dan bagi masyarakat setempat ini akan menciptakan lapangan kerja dengan mereka menanam ribuan pohon" tambah Hartley lagi.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/pekuburan-alamiah-di-australia/7495504
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement