Senin 20 Jun 2016 19:17 WIB

Ini Lima Kabupaten di Jawa Tengah yang Rawan Terjadi Longsor

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Petugas mengoperasikan alat berat guna mencari korban tanah longsor di Caok, Karangrejo, Loano, Purworejo, Jateng, Senin (20/6).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mengoperasikan alat berat guna mencari korban tanah longsor di Caok, Karangrejo, Loano, Purworejo, Jateng, Senin (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tingginya curah hujan menjadi faktor utama penyebab terjadinya tanah longsor di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Di luar faktor curah hujan, sifat tanah yang mudah luruh membuat musibah dengan korban massal ini masih terjadi.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Gerakan Tanah, Badan Geologi, Subandriyo menjelaskan karakter tanah ini berada di lima daerah yang ada di Jawa Tengah. Masing- masing Kabupaten Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Cilacap dan Kabupaten Wonosobo.

Ia memaparkan jenis gerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Loano, Kaligesing dan Purworejo, Kabupaten Purworejo berupa longsoran bahan rombakan yang terjadi pada lereng di sekitar pemukiman warga.

Subandriyo mengamini kondisi geografis di empat desa dari tiga kecamatan itu bervariatif. Misalnya, di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, lokasi gerakan tanah merupakan bagian dari lembah Kali Gintung yang mengalir ke barat dengan kemiringan lereng agak terjal hingga ke arah utara.

Namun konstruksi tanahnya merupakan tanah yang mudah luruh. Selain curah hujan yang tinggi, ada penyebab lain berupa  ketiadaan penahan pada lereng yang terjal.

Faktor penyebab berikutnya adalah munculnya bidang lemah antara batuan segar kedap air dengan tanah pelapukan lebih poros.

"Faktor lainya berupa penataan air permukaan yang buruk," jelasnya , Senin (20/6).

Subandriyo juga menyampaikan, analisa faktor utama penyebab terjadinya tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen yang terjadi pada hari yang sama, baru- baru ini.

Secara umum, Kabupaten Kebumen merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan mulai sedang,  agak terjal hingga terjal. Di mana lokasi gerakan tanah berada pada ketinggian antara 150 hingga 400 meter di atas permukaan laut.

Faktor penyebab longsor di Kebumen ada tiga. Yakni curah hujan yang tinggi dan berlangsung dalam durasi yang lama pada saat dan sebelum kejadian gerakan tanah.

Selain itu, kemiringan lereng yang terjal membuat lereng mudah bergerak. Sifat tanah pelapukan yang gembur dan mudah luruh jika terkena air juga ikut menjadi faktor penunjang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement