REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek meminta pelaku pembuat dan pengedar vaksin palsu ditindak tegas. Sebab menurutnya kasus vaksin palsu sangat membahayakan masyarakat khususnya balita.
"Kasus vaksin palsu tidak dapat ditoleransi, kami sangat menentang segala bentuk pemalsuan yang membahayakan kesehatan masyarakat Indonesia," kata Nila F Moeloek di Jakarta, Jumat (24/6).
Nila melanjutkan, Kemenkes sangat mendukung langkah pihak berwajib dalam membongkar kasus pemalsuan vaksin dan mengungkap para pihak yang terlibat. Menkes menegaskan pihaknya sangat mendukung upaya penegakan hukum.
"Jika terbukti memalsukan vaksin maka para pelaku harus diberikan sanksi sesuai perundangan yang berlaku," katanya.
Menteri Kesehatan juga mengimbau seluruh rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan agar menyediakan vaksin yang berasal dari distributor dan produsen resmi termasuk melalui e-catalog.
Sebelumnya, praktik pemalsuan vaksin yang dijual ke sejumlah rumah sakit berhasil dibongkar aparat Kepolisian. Bareskrim Polri berhasil menggerebek para pelaku di pabrik mereka yang berlokasi di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Selasa (21/6).
Pabrik vaksin palsu ini membuat vaksin campak, polio, hepatitis B, tetanus, dan BCG. Di lokasi pabrik ditemukan tempat yang tidak steril dan penuh dengan obat berbahaya lainnya.
Kepolisian juga menemukan alat untuk membuat vaksin mulai dari botol ampul, bahan-bahan berupa larutan yang dibuat tersangka dan labelnya.