REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Militer Korea Utara (Korut) mengatakan, Senin (11/7), akan melakukan respons fisik jika AS dan Korea Selatan menempatkan sistem pertahanan rudal THAAD di Semenanjung Korea.
As dan Korsel mengatakan Jumat pekan lalu, sistem antirudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) akan digunakan sebagai pertahanan terhadap meningkatnya kemampuan nuklir dan rudal Korut.
"Akan ada langkah respons fisik dari kami sesegera mungkin saat alat supremasi dunia AS, THAAD, dibawa ke Korsel," ujar militer Korut dalam pernyataan.
"Ini adalah kehendak tak tergoyahkan tentara kami untuk melakukan pembalasan kejam dan mengubah (Korsel) ke dalam lautan api dan tumpukan abu saat kita memiliki perintah untuk melaksanakan hal ini," pernyataan tersebut dimuat di kantor berita KCNA.
Korut berulang kali mengancam menyerang Korsel dan kepentingan AS di Asia dan Pasifik.
Pejabat Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan lokasi penempatan Thaad akan diputuskan beberapa pekan mendatang. AS dan Korsel akan mengoperasikannya pada akhir 2017.
Thaad akan fokus hanya pada ancaman nuklir dan rudal Korut dan tidak akan diarahkan ke negara lain.