Sabtu 16 Jul 2016 23:02 WIB

10 Dubes Hadiri Asean Heritage Park di Lampung

Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (2/12). Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat wisata yang menarik karena menawarkan kegiatan wisata khusus.
Foto: Antara
Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (2/12). Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat wisata yang menarik karena menawarkan kegiatan wisata khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sebanyak sepuluh duta besar negara di kawasan Asean bakal menghadiri "Asean Heritage Park Committee V" yang akan diselenggarakan di salah satu hotel di Bandarlampung, Provinsi Lampung pada 25--27 Juli 2016.

"Mereka juga akan menyaksikan secara langsung proses penamaan anak dari indukan Badak Andalas dan Ratu di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur," kata Plt Sekda Provinsi Lampung, Sutono, di Bandarlampung, Sabtu (16/7).

Ia menyebutkan, latar belakang Asean Heritage Park (AHP), merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah Asean yang dikenal dengan keanekaragaman hayati, dan ekosistem yang unik dan mempunyai nilai yang tinggi. "Melalui Deklarasi Asean tentang Heritage Parks and Reserves, negara-negara anggota Asean sepakat mengelola AHP secara efektif," ujarnya.

Dengan demikian dapat memelihara proses ekologis dan sistem pendukung kehidupan dan melestarikan keragaman genetik. Selain itu untuk memastikan berkelanjutan pemanfaatan spesies dan ekosistem secara berkelanjutan serta menjaga keindahan alam, budaya, pendidikan, penelitian, rekreasi dan pariwisata.

Sekretariat AHP, lanjut Sutono, memiliki komitmen untuk membantu negara anggota Asean (AMS) dalam mencapai target kawasan konservasi di tingkat global, regional dan nasional dalam kerangka kerja AHP dan CBD "Program of Work of Protected Areas".

AHP Committee juga dibentuk untuk memberikan panduan teknis dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan terkait AHP.

Mantan Sekda Lampung Selatan ini juga menjelaskan, AHP Committee telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak empat kali. Tahun 2009 di Singapura, 2010 di Brunei Darussalam, 2012 di Indonesia dan 2014 di Brunei Darussalam. "Tahun ini, akan diselenggarakan di Provinsi Lampung sekaligus peresmian TN Way Kambas sebagai AHP ke-36," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement