REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Luar Negeri Turki telah memukul balik keputusan Mesir yang memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB. Mesir memblok resolusi DK PBB yang mengutuk upaya kudeta yang gagal di Turki.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tanju Bilgic mengatakan, kemunculan oposisi Mesir tidak mengejutkan. Sebab, rezim Mesir mendapat kekuasaan melalui kudeta militer. "Itu wajar bagi mereka yang telah datang ke kekuasaan melalui kudeta," katanya dilansir the New Arab, Senin (18/7).
Mesir adalah salah satu dari 10 anggota DK PBB non-permanen. Negara itu memblokir resolusi DK PBB pada Sabtu yang didukung oleh Amerika Serikat untuk mengutuk kudeta di Turki.
AS, setelah berkonsultasi dengan para pejabat sekutu NATO Turki, telah mengusulkan rancangan pernyataan menyerukan semua pihak di Turki untuk menghormati pemerintah Turki yang terpilih secara demokratis.
Hubungan Mesir dengan pemerintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat tegang. Erdogan adalah pendukung utama pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohammad Morsi. Presiden Morsi yang terpilih secara demokratis digulingkan tentara pada 2013.
Beberapa pemimpin Ikhwanul Muslimin berada di pengasingan di Turki, setelah melarikan diri dari penumpasan berdarah terhadap kelompok Islam itu pascapenggulingan Morsi.