Rabu 20 Jul 2016 10:30 WIB

Kuasa Hukum: Saya tak Lihat Saksi Beratkan Jessica

Rep: c39/ Red: Teguh Firmansyah
  Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (kiri), saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (12/7). (Republika/Tahta Aidilla)
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (kiri), saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (12/7). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan mengatakan dari semua saksi yang telah dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) hingga saat belum ada saksi yang memberatkan kliennya tersebut.

"Saya tak melihat saksi beratkan Jessica. Kalau melihat dari hukum tak ada," kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta Pusat, Rabu (20/7).

Pada sidang keenam Jessica tersebut,  diagendakan mendengarkan kesaksian dari resepsionis kafe Oliver yang bernama Cindy. Namun, Otto mengaku pihaknya tak memiliki persiapan khusus. Ia hanya menjalani seperti biasa seperti sidang-sidang sebelumnya.

"Tiga saksi ini dari BAP pada kami kan hanya menjelaskan bagaimana gambaran atau proses Jessica datang ke Olivier. Kita bisa lihat jelas apa yang terjadi kalau pedoman BAP sekarang. Kami tak melihat ada hal yang memberatkan Jessica," jelasnya.

Seperti diketahui, Jessica Kumala Wongso merupakan terdakwa kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin.  Hari ini ia tengah menjalani sidang ke enam. Sidang sebenarnya dijadwalkan pukul 09.00 WIB, namun sidang tersebut sempat tertunda hingga pukul 09.30 WIB.

Baca juga, Berkas Jessica Akhirnya P21, Ayah Mirna: Allah Tidak Tidur. 

Namun, 10 menit kemudian Majelis Hakim mulai memasuki ruangan. Peserta sidang pun berdiri, dan majelis hakim menanyakan kesehatan Jessica. Terdakwa pun menjawab, "Sehat,"

Lalu, didatangkanlah Cindy untuk memberikan kesaksian saat Jessica datang ke Kafe Oliver pada waktu kejadian. Cindy juga menjelaskan proses saat Jessica memesan minuman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement