Senin 25 Jul 2016 14:14 WIB

Ahok Sebut Sistem Ganjil-Genap tak akan Maksimal Kurangi Kendaraan

Red: Nur Aini
Aturan berkendaraan dengan pelat ganjil-genap
Foto: Istimewa
Aturan berkendaraan dengan pelat ganjil-genap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penerapan sistem ganjil-genap tidak akan dapat mengurangi jumlah kendaraan di wilayah Ibu Kota hingga maksimal.

"Saya perkirakan sistem ganjil-genap itu paling-paling hanya bisa mengurangi jumlah kendaraan sekitar 20 persen saja, tidak akan maksimal atau bahkan mencapai 80 persen," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, pengurangan jumlah kendaraan yang tidak maksimal itu disebabkan adanya kemungkinan pemalsuan pelat nomor polisi oleh pemilik kendaraan. Meskipun demikian, dia mengatakan sistem ganjil-genap harus diterapkan sambil menunggu pemberlakuan sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP) di wilayah Ibu Kota. "Sebentar lagi kan kami akan melakukan uji coba sistem ganjil-genap. Jadi, kami serahkan saja pelaksanaan uji coba ganjil-genap itu kepada pihak kepolisian. Diharapkan uji coba itu dapat berjalan lancar," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan selama masa uji coba sistem ganjil-genap, sanksi yang akan diberikan kepada para pelanggar hanya berupa sanksi teguran. "Selama masa uji coba, kami hanya memberikan sanksi berupa teguran saja. Tapi nantinya, setelah selesai masa uji coba, kami akan berikan sanksi terberat, yaitu sanksi pidana apabila terbukti melakukan pemalsuan pelat nomor kendaraan," ungkap Ahok.

Seperti diketahui, masa uji coba sistem ganjil-genap akan dimulai dari 27 Juli hingga 26 Agustus 2016. Setelah uji coba selesai, kebijakan ganjil-genap tersebut baru akan diberlakukan secara efektif mulai 30 Agustus 2016.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement