REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande menduga kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai dalang serangan di gereja yang menewaskan pendeta berusia 84 tahun, Selasa (26/7).
Hollande menyebutnya serangan teroris. Menurutnya, ini merupakan tanda Prancis sedang berperang dengan ISIS, yang telah mengklaim sejumlah penyerangan di Prancis.
Baca: Pendeta Tewas dalam Penyanderaan di Prancis
"Kita harus memenangkan perang ini dengan segala cara yang kita punya," katanya di Saint-Etienne-du-Rouvray dimana insiden itu terjadi.
Dia mengungkapkan dukungan bagi Katolik Prancis, namun mengatakan serangan itu menargetkan semua warga Prancis.
Identitas dan motif dua penyerang masih misterius.