Selasa 02 Aug 2016 21:20 WIB

Erdogan: Kudeta Direncanakan di Luar Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.
Foto: Kayhan Ozer/Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, operasi kudeta gagal yang dilakukan pada 15 Juli lalu tak direncanakan di dalam negeri, melainkan di luar.  "Instruksi kudeta tak direncanakan di Turki, tapi diatur di luar," ujar Erdogan seperti dikutip Anadolu, Selasa.

Erdogan menambahkan, pengikut Fethullah Gulen akan mengambil alih kembali militer jika angkatan bersenjata tak direstrukturisasi.

Ia pun mempertanyakan perjanjian dengan AS, jika Paman Sam tak mau mengektradisi Gulen yang ditengarai bertanggung jawab dalam kudeta. Ia mengatakan, Barat mendukung terorisme dan berdiri bersama pengkudeta.

Baca juga,  Kudeta Militer Turki Terkoordinasi Baik dan Hampir Berhasil.

Otoritas Turki menuduh Fethullah Gulen dan pengikutnya berada di balik kudeta. Aparat Turki pun menangkapi satu per satu mereka yang diduga terlibat dalam upaya kudeta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement