REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan bisa mengubah lokasi unit pertahanan antirudal Amerika Serikat Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di daerah tenggara Seongju. Hal tersebut dikarenakan kekhawatiran terhadap masalah kesehatan dan lingkungan warga.
Korea Selatan pada Juli mengumumkan sistem THAAD akan dikerahkan di daerah pertanian. Namun, rencana tersebut memicu protes dari warga yang khawatir tentang kemungkinan damapk buruk kesehatan dan lingkungan.
"Dalam pertimbangan kekhawatiran yang dimiliki oleh penduduk Seongju, kami akan mempertimbangkan situs berbesa jika ada rekomendasi militer, kata Presiden Park Geun-hye kepada kantor berita Yonhap.
Sistem pertahanan anti rudal canggih ini diterapkan untuk mengantisipasi luncuran rudal negara tetangga, Korea Utara. Pada Rabu (3/8), Korea Utara melakukan peluncuran rudal di atau dekat perairan yang dikuasai Jepang.