Jumat 05 Aug 2016 15:55 WIB

Demak Masih Jadi Daerah Endemi Penyakit Kaki Gajah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Achmad Syalaby
Penyakit kaki gajah
Foto: .
Penyakit kaki gajah

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Kabupaten Demak, Jawa Tengah, masih menjadi daerah endemi filariasis kronis alias penyakit kaki gajah menahun. Setiap tahun puluhan angka penderita penyakit ini terus ditemukan.

Yang memprihatinkan, kasus penyakit kaki gajah ini tak hanya ditemukan pada orang dewasa. Kasus penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria --dan ditularkan melalui gigitan nyamuk-- ini juga jamak ditemukan pada anak- anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Djoko Sarwono mengatakan, pihaknya mencatat persebaran penyakit ini merata di sejumlah kecamatan di Kabupaten Demak. Sebarannya yakni di Kecamatan Bonang,  Karangawen, Mijen, Demak Kota, Mranggen, Dempet, Sayung, Karanganyar, Guntur, Kebonagung, Gajah, dan Kecamatan Karangtengah. "Daerah kami memang endemi penyebaran filariasis kronis ini," ungkapnya, Jumat (5/8).

Dia menjelaskan, pada tahun 2015 lalu, ditemukan 22 warga Kabupaten Demak menderita penyakit ini. Kasusnya ditemukan di wilayah Kecamatan Kebonagung, Bonang, Karangtengah, Mijen, dan Kota Demak. Data terbaru tahun ini kembali ditemukan 23 penderita baru. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak sudah terjunkan tim untuk terus mendata warga yang terkena kaki gajah ini.

Ia juga menyampaikan, penyakit kaki gajah ini sesungguhnya bukan jenis penyakit yang mematikan. Namun, di tengah masyarakat  dapat menimbulkan kerugian ekonomi serta stigma sosial yang cenderung mendiskriminasi. Penyakit ini menjadi beban bagi penderita maupun orang lain di sekitarnya, terutama keluarga. "Penderita kaki gajah juga tidak dapat bekerja secara normal atau tidak produktif karena merasa rendah diri," lanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement