REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim Resmob Polda Sulawesi Selatan menggeledah kantor Balai Kota Makassar terkait dengan bentrokan antara oknum polisi dengan Satuan Polisi Pamong Praja Makassar, Ahad (7/8). Polisi pun mengamankan berbagai jenis senjata.
"Dini hari bentrokannya terjadi kemudian pimpinan memerintahkan anggota untuk menahan diri dan langsung memerintahkan provos gabungan untuk berjaga-jaga di balai kota," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Dia mengatakan para provos baik provos dari Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan, maupun Brimob melakukan penjagaan untuk mengantisipasi bentrokan lanjutan.
Usai berjaga, anggota Resmob Ditkrimum Polda Sulsel kemudian melakukan penyisiran di beberapa ruangan, khususnya ruangan satpol dan menemukan berbagai jenis senjata.
Berbagai senjata yang diamankan, dua pucuk senjata air soft gun, 26 buah gas air gun, sembilan bilah sangkur, satu mata tombak, satu badik, satu anak panah, dan 58 botol minuman beralkohol.
"Semuanya itu diamankan sementara," katanya.
Bentrokan yang terjadi pada Ahad (7/8) dini hari merupakan imbas dari insiden di anjungan Pantai Losari Makassar pada pukul 19.40 Wita. Kala itu, terjadi cekcok adu mulut dan perkelahian antara dua anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan anggota Satpol PP Makassar.
Usai pertikaian itu, kedua polisi Bripda Hendrik dan Bripda Asmat melaporkan tindakan penganiayaan yang diterimanya itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polrestabes Makassar dengan disertai visum dari dokter rumah sakit.
Kedua polisi itu melaporkan anggota Satpol PP Makassar Hendryatno ke SPKT dengan tuduhan tindakan penganiayaan dan pengeroyokan.
Namun beberapa jam setelahnya, sekitar pukul 00.10 Wita, puluhan anggota melakukan penyerangan ke kantor balai kota yang memang hanya berhadapan dengan Mapolrestabes Makassar.
Anggota Satpol PP yang memang sedang jaga kantor itu kaget dan melakukan perlawanan hingga akhirnya belasan anggota satpol luka-luka serta seorang anggota Sabhara Polda Sulsel Bripda Michael Abraham tewas dengan dua tusukan sangkur di pinggang kiri belakang serta punggungnya.