REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan jumlah buronan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersisa 16 orang. Hal itu menyusul penyerahan diri dua anak buah mendiang gembong teroris Santoso, yakni Jumri alias Tamar dan Salman alias Opik.
Jumri dengan ditemani keluarganya menyerahkan diri kepada Satgas Tinombala, Jumat (5/8). Sementara itu, Salman menyerahkan diri kepada petugas ketika berada di sebuah kebun milik warga di Kampung Tamanjeka, Poso, Sulteng, Ahad (7/8).
Sebelumnya, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri bersama dengan jajaran Polda Sulteng menangkap tiga orang terduga teroris kelompok MIT, Kamis (4/8). Ketiganya berinisial IA, JA dan MA.
IA ditangkap di rumahnya di Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng, sedangkan JA ditangkap di rumahnya di Palu, Sulteng. Sementara itu, MA ditangkap di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, ketika hendak berangkat ke Kalimantan.
Ketiganya berperan sebagai kurir pemasok logistik bagi kelompok Santoso. Meski demikian, ketiganya tidak masuk daftar buron dalam Operasi Gabungan Tinombala.