Rabu 10 Aug 2016 08:18 WIB

Kemenpan RB akan Jadi Model Gerakan Arsip Nasional

Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) selaku kementerian yang bertanggung jawab terhadap birokrasi akan menjadi role model dalam gerakan arsip nasional.

"Sebagai kementerian yang bertanggung jawab terhadap birokrasi, Kementerian PAN-RB akan menjadi contoh bagi kementerian dan lembaga dalam mengelola arsip," kata Menpan RB, Asman Abnur saat mengunjungi kantor?Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta Selatan, Selasa (9/8).

Dia berharap Kementerian PANRB selaku role model dapat menularkan gerakan nasional sadar arsip ke kementerian dan lembaga lain. Dia juga mengajak seluruh instansi pemerintah melakukan gerakan nasional sadar arsip.

Menurutnya, arsip merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan. Pengarsipan yang buruk mengindikasikan birokrasinya yang buruk. "Jadi harus ada gerakan sadar arsip nasional dan harus dimulai dari lingkungan kita dulu. Ini kan pekerjaan yang selama ini diabaikan," kata Asman.

Menurut Asman, arsiparis (pengelola arsip) merupakan orang yang memiliki keahlian khusus. Tanpa kecintaan terhadap profesi kearsipan maka arsip-arsip yang sudah hancur karena terkena bencana tidak akan bisa diselamatkan. Kepala ANRI Mustari Irawan mengatakan banyak kementerian/lembaga (K/L) yang belum tertib dalam mengelola arsip. Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh lima faktor yaitu sumber daya manusia, masalah kelembagaan, NSPK (norma, standar, prosedur, dan kriteria), sarana dan prasarana, serta Teknologi Informasi (TI).

"Kami berharap Kementerian PANRB bisa menjadi percontohan ke depan. Ini bisa jadi bench marking bagi kementerian lain. Kami memberikan dukungan," kata Mustari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement