Rabu 17 Aug 2016 01:00 WIB

Upacara Hari Kemerdekaan, Jalan di Istana Negara Ditutup

Rep: c39/ Red: Bilal Ramadhan
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mengikuti gladi bersih Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/8).
Foto: Antara/ Yudhi Mahatma
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mengikuti gladi bersih Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71, jalanan di seputaran Istana Negara akan ditutup pada Rabu (17/8).

Pasalnya, peringatan tersebut akan diisi berbagai macam acara, mulai dari peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, pertunjukan kolosal, kesenian, marching band, arak-arakan bendera dari Monas ke Istana Negara, hingga penuruan Bendera Merah Putih kembali.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, berbagai macam acara tersebut akan dilaksanakan sejak pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB. Selain itu, acara pun akan dihadiri ribuan orang, baik peserta, tamu undangan, maupun masyarakat umum yang penasaran hendak melihat jalannya acara itu.

Ia pun memprediksi, besok akan terjadi kepadatan arus lalu lintas di kawasan Istana Negara. Karena itu, Polda Metro Jaya akan mengerahkan 1.753 personel.

"Ditlantas PMJ bekerja sama dengan instansi terkait melaksanakan PAM Rolamir pada saat HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 71 itu. Secara keseluruhan, pengamaanan mengerahkan 1.753 personel. Sedang personel yang akan bergerak di jalanan 1.300 personel yang akan ditempatkan di sejumlah titik," kata Budiyanto, Selasa (16/8).

Ia menambahkan, saat peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI itu berlangsung, sejumlah jalanan di seputaran Istana Negara yang akan ditutup yakni di Jalan Medan Merddka Barat, Merdeka Utara, Veteran Raya, Veteran I, II, dan III, Majapahit dari arah Harmoni, Areal Silang Monas, Jalan Museum, dan Budi Kemulyaan dari arah Abdul Muis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement