REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengakui upaya pembebasan para WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina saat ini lebih sulit. Retno menjelaskan, situasi di Filipina kurang kondusif karena ada pertempuran antara kelompok Abu Sayyaf dengan militer Filipina.
"Ada pengepungan juga sehingga situasinya lebih sulit. Tanpa adanya pertempuran dan pengepungan pun situasinya sangat sulit," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/8).
Retno mengatakan, pemerintah akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina. Retno menegaskan, pemerintah akan sangat mendahulukan keselamatan WNI dalam upaya pembebasan ini.
"Doakan saja, dalam waktu yang tidak lama saudara-saudara kita ini bisa dibebaskan," ujarnya.
Retno juga mengakui belum mengetahui secara pasti bagaimana kondisi terkini para sandera. Namun, tegas dia, pemerintah akan semakin meningkatkan koordinasi dan upaya-upaya pembebasan.
"Kita bekerja keras dari hari ke hari. Tidak kurang sedikit pun, bahkan semakin hari semakin kita tingkatkan," ujar dia.