REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Sejumlah pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina, Ahad (21/8), waktu setempat. Serangan tersebut datang sesaat setelah sebuah roket yang diduga ditembakkan oleh Hamas menyasar Israel selatan.
Militer Israel lewat pernyataan resminya mengatakan, sebuah roket dari arah Palestina menghantam kota Sderot yang berada di Israel selatan. “Menanggapi serangan tersebut, pasukan udara Israel dan korps lapis baja kami langsung bergerak untuk menargetkan dua pos Hamas di Jalur Gaza,” demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir World Bulletin.
Seorang saksi mata menuturkan, serangan udara Israel kemarin menargetkan sebuah tempat pelatihan Brigade Ezzedin al-Qassam, yang menjadi sayap kelompok milisi Hamas, di kota Beit Lahia. “Artileri Israel juga menembakkan tiga peluru ke area terbuka dekat Beit Hanoun di bagian utara Gaza,” kata saksi tersebut kepada kantor berita Anadolu.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Al-Qidra mengatakan, serangan udara Israel tersebut menyebabkan seorang warga Palestina mengalami luka-luka. Sementara, di pihak Israel tidak ada korban yang dilaporkan akibat serangan roket Hamas.
Pada bulan Juli dan Agustus 2014, Israel juga pernah melancarkan serangan militer selama bebeberapa pekan di Jalur Gaza. Sedikitnya, 2.160 warga Palestina, yang kebanyakan warga sipil tewas akibat serangan selama 51 hari itu. Sementara, sekira 11 ribu warga Palestina lainnya mengalami luka-luka dalam serangan yang sama.