REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI – Partai Demokrat menggelar Festival Burung Berkicau di Kota Binjai Sumatra Utara, Ahad (21/8). Acara tersebut digelar sehari setelah Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau untuk merayakan HUT ke-71 RI.
Sekjen Partai Demokrat, Hinca IP Pandjaitan mengatakan, Festival Burung Berkicau yang digelar di Kota Binjai Sumatra Utara memiliki visi yang sama dengan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba yang digelar pemerintah di Balige Tobasa dan Parapat Simalungun. Visi itu, kata dia, mengajak masyarakat untuk merawat alam dan menjadikan Sumatra Utara sebagai episentrum baru politik Indonesia.
“Kami ingin memindahkan peta politik, episentrum baru di Sumatra Utara. Binjai, satu kota di Sumatra Utara, adalah salah satu episentrum baru bagi Demokrat untuk membangun politk yang bersih dan santun. Kami mulai dengan Festival Burung Berkicau,” kata Hinca dalam keterangan yang diterima Senin (22/8).
Menurut Hinca, baik Festival Burung Berkicau maupun Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, sama-sama mengangkat tentang harmoni alam. Danau Toba dengan segala keindahannya, mengajak publik Indonesia untuk merawat alam. Begitupula dengan Festival Burung, suaranya yang indah, memberi intensi untuk peduli pada alam dan kehidupannya.
“Ada damai dalam ragam suara burung. Setiap burung berkicau, senantiasa muncul energi baru. Lewat makhluk kecil nan indah ini, kita mensyukuri hidup, bertafakkur, merawat alam dan kehidupan di sekitarnya,” katanya.
Tak hanya itu, kata Hinca, mengisi kemerdekaan dengan suara burung juga menjadi tanda bahwa sudah saatnya Indonesia menjadi negara yang matang dalam melangkah dan arif dalam berbagai kebijakannya.
“Fenomena berkurangnya kicauan burung di alam ternyata seiring dengan bertambahnya kicauan manusia di dunia maya. Kemerdekaan makin membuat manusia mudah lempar kata tanpa dipikir dulu, maka perpecahan dan kebencian yang muncul. Dibutuhkan kearifan. Suara burung memberi kedamaian dan keindahan yang mendorong kita untuk arif menyikapi kehidupaan,” ucapnya.