REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pada prinsipnya Nasyiatul Aisyiyah (NA) mendukung segala upaya yang membuat ramah lingkungan, perempuan dan anak.
''Seperti halnya bila harga rokok dinaikkan karena hal ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan jumlah perokok,'' kata Ketua Umum PP NA Norma Sari usai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (23/8).
Dia mengungkapkan rokok merupakan problem tersendiri bagi lingkungan terutama anak dan anak. Seperti halnya tentang baby smoking countries yang dinyatakan oleh Menteri Kesehatan dalam dalam Konferensi Nasional Pramuktamar NA ke-13, kata Norma, hal ini merupakan problem besar bagi NA.
''Karena itu berbagai upaya dan kebijakan yang terkait agar jangan sampai generasi muda sudah mengenal rokok, kami dukung. Namun memang dengan membuat mahal harga rokok baru bisa mengurangi jumlah perokok, belum menghilangkan perokok,’’ ungkap dia.
Berdasarkan pengalamannya, kata Norma, Perda larangan merokok di ruang publika belum efektif. Karena masih ada daerah yang belum menjalankannya. ‘’Memang merokok itu hak orang yang merokok. Tetapi rokok ini merupakan problem tersendiri bagi lingkungan, perempuan dan anak’’tegas dia.Norma menegaskan dengan harga tinggi, relatif akan mengurangi perokok. ‘’Dari beberapa putusan yang dilahirkan organisasi induk NA, Muhuammadiyah merokok itu madlaratnya lebih banyak,’’ujarnya.
Di tempat terpisah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan dengan menaikkan harga rokok bisa punya dampak lebih baik, yankni mengurangi orang merokok. ‘’Kalau harga rokok mau dinaikkan silahkan, karena satu-satunya harga yang menentukan pemerintah hanya harga rokok,’’kata Sultan.