Kamis 25 Aug 2016 15:34 WIB

Ahok Yakin PKL akan Untung Jika Kota Tua Ditata

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Penataan Kota Tua
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Penataan Kota Tua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) optimistis penataan kawasan Kota Tua akan membawa dampak positif bagi pedagang disana. Sebab, ia yakin jika ditata dengan baik dan tidak lagi terkesan kumuh, banyak masyarakat yang akan berkunjung ke Kota Tua.

Ahok mengambil contoh kawasan wisata Monumen Nasional (Monas). Setelah ditata dengan baik, PKL di kawasan itu semakin mendapat keuntungan dengan meningkatnya jumlah pengunjung.

"Itu kita pengen kayak Monas. Sekarang saya tanya, berapa orang pengunjung Monas kalau hari Ahad, 114 ribu, dulu enggak pernah sampai (segitu). Nah, sekarang kota yang begitu sempit lalu diisikan pedagang, orang enggak mau datang," katanya, Kamis (25/8).

"Tapi, kalau kamu taro (dagangan) di pinggir, tinggal jalan kaki, ini sama kayak di IRTI (Monas). Nanti pasti tambah ramai (pengunjungnya)," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menilai pemindahan PKL di Kota Tua bukan tanpa sosialisasi. Menurutnya, PKL sudah diajak berdiskusi sebelum pemindahan resmi terjadi. Ia malah heran dengan PKL yang menyebut penggusuran mendadak namun sudah melapor kesana-kemari.

"Kalau hari ini kamu bilang mendadak, tapi Ahad lalu kamu sudah protes saya minta dipindahin tapi enggak mau dipindahin, itu mendadak gak? Tanya sama Pak Kapolres, misalnya protes, pak kok mendadak, tapi kamu sudah lapor Komnas HAM laporin Pak Kapolres yang mau ngusir, apa itu mendadak? Kok Minggu lu sudah tahu mau diusir? Lapor lu. Hari ini diusir dibilang mendadak. Aku jadi bingung," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement