REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua mahasiswi Indonesia di Turki yang ditahan terkait Fethullah Gulen telah dibebaskan, Kamis (25/8) sore. Keduanya telah tiba di Wisma Indonesia Ankara pada Kamis pukul 11 malam waktu setempat. Azwir Nazar, Ketua PPI Turki mengapresiasi pembebasan tersebut.
"Kita pantas bersyukur dan menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Pemerintah terutama Ibu Menlu yang sangat cepat merespon tiap laporan kita dan mengambil langkah langkah membebaskan kedua mahasiswi kita," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (26/8).
Langkah yang ditempuh Retno termasuk menelpon Menlu Turki dan meminta akses kekonseleran. YU dari Aceh dan DP dari Demak ditangkap 12 Agustus lalu.
Azwar mengatakan, sejak awal mengetahui berita penangkapan YU dan DP pihaknya terus mendesak pemerintah Indonesia untuk segera menangani keduanya. Pihaknya juga membangun komunikasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta para pihak terkait.
Sayangnya, satu pelajar Indonesia berinisial HL masih ditahan. HL ditangkap di kota Gaziantep pada 3 Juni lalu. Azwar berharap pemerintah segera membebaskan HL. "Mari terus kita kawal dan bekerjasama lebih baik agar tantangan kedepan dapat kita hadapi bersama. Kita juga doakan Turki cepat pulih," lanjut dia.