Selasa 30 Aug 2016 06:48 WIB

Monty Tiwa Mengedukasi Diabetes dengan Gambar 'Vulgar'

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Pemain film
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pemain film "Aku Ingin Ibu Pulang" berfoto bersama saat gala priemer film "Aku Ingin Ibu Pulang" di Jakarta, Senin (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di film terbaru arahannya berjudul "Aku Ingin Ibu Pulang", Monty Tiwa ingin mencoba sedikit mengedukasi penonton mengenai penyakit diabetes. Untuk itu ia tak segan menampilkan gambaran visual, mengenai luka yang biasa dialami para penderita penyakit tersebut, dengan vulgar.

Dalam beberapa adegan, Monty memang menampilkan secara blak-blakan gambaran luka yang dialami tokoh Bagus dalam filmnya. Di film tersebut tokoh Bagus yang diperankan Teuku Rifnu Wikana ini memang digambarkan tak sadar dirinya menderita diabetes.

"Untuk penonton yang masih kurang mengerti proses yang dialami orang yang menderita sakit gula, dengan visual ini dikasih lihat gradasi lukanya. Ini untuk mengedukasi bahwa penyakit gula seperti itu jika tak segera diobati," kata Monty kepada wartawan, Senin (29/8).

Monty juga menambahkan, beberapa gambaran visual yang sedikit vulgar, seperti luka menganga dan kotoran manusia, memang sengaja ia tampilkan sebagai wujud kreativitas. Selain itu dengan gambaran seperti itu, pemeran diharapkan dapat lebih mendalami perannya.

"Jakarta itu 'kotor' penggambarannya harus dengan 'luka, darah dan air mata', bukan seperti menjual gambar menara Eiffel," katanya.

Menurut Monty setidaknya filmnya menggambarkan realitas kesusahan di Jakarta yang kerap dialami banyak orang. Sehingga menurutnya penggambarannya harus sangat grafis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement