Selasa 30 Aug 2016 07:37 WIB

‎Paham Terorisme Bisa Masuk ke Berbagai Usia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Petugas kepolisian melakukan penjagaan di rumah Ivan Armadi Hasugian (18 tahun) pelaku teror bom Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Setiabudi Kelurahan Tanjung Sari Medan, Sumatera Utara, Senin (29/8).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas kepolisian melakukan penjagaan di rumah Ivan Armadi Hasugian (18 tahun) pelaku teror bom Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Setiabudi Kelurahan Tanjung Sari Medan, Sumatera Utara, Senin (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR RI Al Muzzammil Yusuf mengatakan paham terorisme bisa masuk ke usia berapa pun. Untuk itu, pemerintah harus melakukan berbagai upaya agar paham terorisme tidak makin menyebar, khususnya pada generasi muda.

"Untuk menangkalnya pemerintah harus bekerjasama dengan berbagai organisasi massa (ormas), tokoh agama, tidak hanya aparat penegak hukum mengingat hal ini sudah menjadi fenomena yang relatif merata," ujarnya kepada Republika.co.id Senin (29/8).

(Baca juga: 'Teror Bom di Gereja Santo Yosep Amatir dan Provokatif')

Selain itu, penyelesaiannya harus integral, tidak bisa hanya dilakukan lewat hukum semata. "Tapi juga harus lewat penyadaran pemahaman dan kesejahteraan pula," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi percobaan peledakan bom di Gereja Santo Yosep, Medan, Sumatra Utara. Pelaku berinisial IAH tergolong masih muda yakni 18 tahun. Warga Medan Selayang tersebut mengaku kepada Kepolisian telah diiming-imingi uang Rp 10 juta oleh orang tak dikenal (OTK) untuk melakukan aksinya. Namun hingga kini, siapa aktor intelektual dan apa motif sebenarnya belum diungkap.

IAH melakukan aksiknya di Gereja Katolik Statis Santa Yosep di Jalan Dr Mansyur, Medan, Ahad (28/8) sekitar pukul 08.30 WIB. Pelaku juga melakukan penyerangan terhadap pastor Albert S Pandingan (60) yang sedang berkhotbah di gereja tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement