Kamis 01 Sep 2016 08:14 WIB

Menghindari Rasa Sombong

Sombong (ilustrasi)
Foto: imamsyah.alkhoirot.net
Sombong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hiznu Sobar

Alkisah, ada seorang ulama terpandang di masyarakat. Saat ditemui seorang muridnya, sang ulama sedang menyapu, mengepel bahkan menyikat kamar mandinya. Sang murid bertanya, “Mengapa engkau mau melakukan hal ini, padahal engkau adalah seorang ulama, dan bisa saja itu dikerjakan oleh orang lain?”

Lalu ulama tersebut menjawab, “Aku lakukan ini untuk membunuh rasa sombong.” Ulama tersebut lalu menjelaskan kepada muridnya, bahwa kemarin malam datang seseorang kepadanya meminta nasihat. Lantas dengan nasihat yang diberikannya itu orang tersebut merasa lebih baik hidupnya.

Maka, untuk itulah ia melakukan pekerjaan yang mungkin bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang rendah. Namun ia lakukan untuk menghindari rasa ujub dan takabur atas apa yang dilakukannya. Rasa sombong merupakan perkara yang amat berbahaya bagi manusia.

Dalam Alquran, Allah SWT mengingatkan kita “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.Lukman [31]:18).

Sepintas bisa kita lihat dari ayat di atas, bahwa Allah SWT tidak menyukai perilaku sombong. Kita harus menghindari rasa sombong agar tidak jatuh pada kehinaan dengan kesombongan itu. Jangan sampai rasa sombong hinggap di hati, menjadikan kita lebih angkuh, sebagaimana Fir’aun dalam hidupnya.

Untuk menghindari rasa sombong, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan. Pertama, ingatlah asal dari apa kita diciptakan. Allah SWT berfirman, “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.”(QS. Ath-Thaariq: 5-7). Maka pantaskah kita menyombongkan diri saat kita tahu kita diciptakan dari setetes air mani?

Kedua, bergaul dengan orang yang dianggap lebih bawah dari kita. Kita akan banyak bersyukur karena kita merasakan betapa banyaknya nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita dibandingkan dengan orang lain.

Syukur nikmat akan membantu kita menghindari rasa sombong. “Sesungguhnya Allah telah memberikan wahyu kepadaku agar diantara manusia saling merendahkan hati (tidak menyombongkan diri) sehingga seseorang terhadap yang lainnya tidak saling menindas atau menyombongkan diri dengan yang lainnya.” (HR.Muslim).

Ketiga, selalu mengingat kematian. Bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Sehebat apapun seseorang di dunia, pasti semuanya akan berakhir. Maka saat rasa sombong menghampiri, ingatlah kematian yang pasti akan mengakhiri kehidupan kita.

“Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jumu’ah[62: 8). Wallahu a’lam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement