REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri, Jenderal Tito Karnavian, mendorong kasus prostitusi gay online dibongkar secara tuntas. Ia menganggap hal tersebut dapat menyelamatkan generasi muda Indonesia.
"Saya mendorong operasi ini karena bisa menyelamatkan anak-anak Indonesia dari kelompok-kelompok yang menyalahgunakan mereka," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/9).
Sebelumnya, Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkapkan korban prostitusi gay lebih dari delapan orang. Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya, mengaku sudah menemukan daftar 99 anak yang diduga menjadi korban prostitusi online tersebut.
"Kami sudah temukan dan memiliki (daftar) 99 anak. Ini yang akan kita tangani secara berkelanjutan. Untuk sementara, kami temukan delapan anak, satu sudah dewasa usia 18 tahun, dan tujuh lainnya di bawah 18 tahun," katanya, Rabu (31/8).
Ia menjelaskan, kasus tersebut terungkap dari penelusuran tim patroli cyber di Facebook. Tim pun menemukan ada kasus prostitusi yang menawarkan anak-anak di bawah umur dengan harga Rp 1,2 juta.
"Dari FB itulah jadi kami tahu bahwa ada anak-anak yang dieksploitasi. Yang bersangkutan mengeksploitasi anak laki-laki untuk kemudian dipertemukan dengan pengguna laki-laki juga," jelas Agung.