REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggagas Indonesia Tanpa Diskriminasi, Denny JA mempublikasikan secara serentak 22 buku puisi bergambar. Secara bersamaan juga diluncurkan 22 video buku puisi tersebut, masing masing berdurasi antara 15- sampai 36 menit.
Denny mencetak sejarah sebagai penyair pertama yang mampu memublikasikan 22 buku puisi secara berbarengan. Buku karya Denny JA dalam bentuk puisi tersebut berisi topik menggali pengalaman besar manusia baik soal filsafat hidup, agama maupun perkara sentral sosial politik.
Denny JA menggali pengalaman batinnya sebagai seorang aktivis. Dia merasa cukup terganggu dengan semakin digunakannya agama untuk mengkotak-kotakkan manusia.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Pew Research Center pada 2014, Indonesia termasuk satu dari tujuh negara terburuk di dunia soal toleransi agama. Berdasarkan data yang dikeluarkan SDSN (PBB) tahun 2015, negara yang paling tinggi indeks bahagianya, justru didominasi negara Eropa Barat, seperti Denmark dan Swedia. Ada juga Kanada.
Menurut Denny JA, ada kecenderungan semakin intensif agama secara formal berperan dalam ruang publik, semakin warga negara tidak bahagia. Dua data itu yang ikut menstimulasinya untuk merenungkan apa yang salah dengan tafsir agama pada zaman modern. Namun, ia tetap meyakini ada yang suci dalam agama untuk memberikan meaning of life.
Denny JA juga menterjemahkan 22 buku puisinya itu dalam bahasa Inggris dan dipubliskasi di toko daring Amazon.com. Tahun lalu, buku puisinya dalam bahasa Inggris dan Jerman, terjemahan dari Sapu Tangan Fang Yin, tercatat sebagai buku puisi terlaris di Amazon.com.
Namun untuk edisi bahasa Indonesia, Denny JA sengaja mempublikasikan 22 buku puisinya dan videonya online, agar bisa diakses siapa pun dan di mana pun secara gratis.