Senin 05 Sep 2016 13:10 WIB

Menko PMK Pimpin Upacara Pelepasan Api PON

Puan Maharani didampingi oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Ketua Umum KONI, Tono Suratman. Seusai diberikan oleh Puan Maharani, Api PON dan Peparnas akan dikirab ke 16 kota/kabupaten di Jawa Barat dan berakhir di Kota Bandung.
Foto: Istimewa
Puan Maharani didampingi oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Ketua Umum KONI, Tono Suratman. Seusai diberikan oleh Puan Maharani, Api PON dan Peparnas akan dikirab ke 16 kota/kabupaten di Jawa Barat dan berakhir di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mengambil dan melepas Api PON (Pekan Olahraga Nasional) ke-19 dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke -15 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9).

Api PON dan Peparnas diambil dari Ambina (atlet tenis meja dengan kebutuhan khusus) dan Zukaria (atlet tinju) untuk diserahkan ke Suprianto (mantan atlet peserta Sea Games) dan Darma (atlet legendaris cabang angkat besi dari Indramayu).

Dalam kesempatan tersebut Puan Maharani didampingi oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Ketua Umum KONI, Tono Suratman. Seusai diberikan oleh Puan Maharani, Api PON dan Peparnas akan dikirab ke 16 kota/kabupaten di Jawa Barat dan berakhir di Kota Bandung.

“Kirab Api PON ini menempuh jarak 1005,6 km. Ini jarak tempuh paling panjang kirab Api PON sepanjang pelaksanaan PON,” jelas Puan Maharani, dalam keterangan persnya, Senin (5/9).

Puan berharap Jawa Barat akan menjadi tuan rumah PON dan Peparnas yang baik dan menjadi contoh bagi daerah lain ke depam dalam menyelenggarakan kegiatan olahraga.

Api PON dan Peparnas dinyalakan di Kecamatan Majakerta, Balongan, Indramayu. Tempat tersebut dipilih karena merupakan tempat ditemukannya nyala api pertama, yang kemudian menjadi sumber gas bumi. PON dan Peparnas tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 17-29 September 2016.

Dalam sambutannya Menko Puan Maharani mengatakan yang mengambil bagian dalam kegiatan nanti tidak boleh hanya berpuas diri dengan menjadi juara nasional saja. Sebaliknya harus mengangkat dan meningkatkan prestasi serta membanggakan nama bangsa Indonesia di ajang internasional dalam ajang olahraga internasional, sepertiAsian Games dan Olimpiade.

“Harus menjadi pemacu bagi semua atlet kita. Kita perlu atlet berprestasi untuk bawa bangsa dan negara Indonesia di ajang internasional,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement