Senin 05 Sep 2016 14:12 WIB

Bandara Lombok Lakukan Deteksi Dini Antisipasi Virus Zika

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Alat thermal scanner sebagai upaya antisipasi penyebaran virus zika di pasang di bandara
Foto: AP / Tatan Syuflana
Alat thermal scanner sebagai upaya antisipasi penyebaran virus zika di pasang di bandara

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport (LIA), I Gusti Ngurah Ardita mengatakan pihaknya melakukan antisipasi dan pengawasan terhadap ancaman virus zika. Saat ini, LIA sudah bekerja sama dengan pihak terkait untuk mendeteksi virus tersebut.

"Kita di LIA melakukan langkah-langkah antisipasi bekerja sama dengan KKP dalam bentuk pengawasan," ujarnya kepada Republika.co.id di Kota Mataram, Senin (5/9).

Menurutnya, deteksi juga dilakukan terhadap para penumpang yang datang dari luar negeri. Termasuk salah satu cara dengan menggunakan peralatan pendeteksi dini. "Deteksi para penumpang yang dari luar negeri termasuk penggunaan peralatan," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin meminta kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus zika yang marak terjadi saat ini di beberapa negara Amerika Latin. Virus tersebut juga telah menjangkit sejumlah warga di negeri jiran yakni Singapuran dan Malaysia.  "Waspadai saja karena ini sangat berbahaya dan ini menyangkut kesehatan," ujarnya kepada wartawan di Mataram.

Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah antisipasi jangan sampai penyebaran virus tersebut terjadi di NTB dan di Indonesia. Oleh karena itu, dinas kesehatan harus segera melakukan pencegahan dan waspada.

"Perlu antisipasi, jangan sampai ada penebaran disini. Dinas kesehatan harus waspada dan segera melakukan pencegahan," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement