REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Malaysia pada Rabu (7/9) memastikan kasus wanita hamil pertama yang tertular Zika. Wanita itu berusia 27 tahun dan tinggal di bagian selatan, dekat Singapura.

Menteri Kesehatan Subramaniam Sathasivan mengatakan bahwa wanita itu tengah mengandung tiga-empat bulan. Ia tinggal di kota Johor Bahru, dekat Singapura. Suaminya yang bekerja di Singapura, juga menunjukkan sejumlah gejala Zika dan menjalani pemeriksaan.

"Belum jelas apakah wanita itu tertular penyakit tersebut dari suaminya atau penularan setempat," kata Subramanian dalam jumpa pers di Putrajaya, ibu kota pemerintahan Malaysia.

Pekan lalu, Malaysia memastikan penderita pertama Zika, wanita berusia 58 tahun, yang mengunjungi Singapura. Pada Sabtu, mereka memastikan penularan pertama Zika secara lokal.

Subramanian mengatakan bahwa Malaysia diperkirakan akan mengalami kasus lebih banyak di Johor Bahru karena lokasinya yang dekat dengan Singapura. Sekitar 200.000 orang warga Malaysia pulang-pergi dari Johor ke kota-negara tersebut.

Penularan Zika pada wanita hamil terbukti menyebabkan mikrosepalus, cacat lahir berupa ukuran kecil kepala dan otak, dengan sejumlah kecacatan lain di otak.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, mengatakan, meskipun mikrosepalus biasanya terlacak pada saat akhir atau tiga bulan awal kehamilan, temuan itu dapat diketahui sesegera mungkin saat 18-20 minggu pertama kehamilan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika