Kamis 08 Sep 2016 13:46 WIB

Polda Bali Buru Pemilik Akun Penghina Pancasila

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Pancasila
Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ratusan massa anggota Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBali) 25 Agustus lalu berunjuk rasa disertai aksi penurunan bendera merah putih dan pemasangan bendera organisasi dalam satu tali. Beberapa hari setelah aksi tersebut, tepatnya 1 Agustus 2015, pemilik akun Twitter @Banaspati2001 mengunggah sebuah foto yang dianggap menghina Pancasila.

Pelaku menuliskan dalam akun jejaring sosialnya, "Indonesia Sudah Mati, Pancasila was Dead." Yang bersangkutan juga mengunggah sebuah foto seorang pria sedang tegak hormat ke arah bendera ForBali.

Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bali menduga unggahan foto tersebut merupakan rangkaian aksi anarkis berupa pembakaran ban di 12 titik di Bali dan penurunan bendera merah puth di depan kantor DPRD Bali akhir bulan lalu.

"Kami masih melakukan penyelidikan untuk menemukan pemilik akun tersebut," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto ditemui di Mapolda Bali, Kamis (8/9).

Pada hari yang sama @Banaspati2001 juga memosting ulang (re-tweet) @bali_merdeka. Di sana tertulis, "Ormas-ormas di Bali bersatulah membela Bali! Kelak kalianlah yang menjadi "tentara" bagi Bali." Postingan tersebut dinilai tidak sepantasnya dan hanya menyulut kemarahan netizen dan publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement