REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan kedekatan negaranya dengan Indonesia. Duterte menceritakan, Filipina sempat mengalami krisis minyak pada 1972 akibat adanya penyesuaian rasio kapasitas pemakaian bahan bakar.
Saat masa krisis itu, menurut Duterte, ia masih berstatus pelajar. Beruntung, kata dia, pemerintah Indonesia meyakinkan Filipina agar tidak takut kekurangan minyak. Indonesia bahkan memberikan jaminan untuk memasok minyak jika Filipina kekurangan.
Karena itulah, Duterte menilai Indonesia memiliki jasa yang besar bagi Filipina. "Untuk itu saya ingin mengatakan bahwa Indonesia seperti big brother bagi Filipina. Dan kami ingin terus melanjutkan hubungan yang baik ini," kata Duterte, saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jumat (9/9).
Selain itu, mantan wali kota Davao tersebut juga mengungkapkan bahwa ia dan Presiden Jokowi telah sepakat untuk menjalankan patroli bersama di Laut Sulu sebagai upaya meningkatkan keamanan di laut perbatasan. Indonesia dan Filipina, kata Duterte, juga akan bersama-sama memerangi terorisme.