REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Korea Utara (Korut) melakukan uji coba senjata nuklirnya yang kelima. Uji coba senjata nuklir terbesar ini untuk meningkatkan kemampuan Korut dalam hal senjata nuklir. Bahkan uji coba senjata nuklir kali ini sempat menimbulkan gempa di sekitarnya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengajak Presiden Korea Selatan Park Geun Hye dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bersama Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi baru kepada Korut.
Sekretaris Pertahanan Amerika Ash Carter menyerukan peningkatan tekanan dari dunia internasional kepada Korut. "Kami juga meminta Cina ikut menekan Korut untuk menghentikan program nuklirnya, agresifnya Korut dalam uji coba nuklir harus menjadi tanggung jawab Cina," katanya seperti dilansir Reuters, Jumat, (9/9).
Cina, ujar dia, selama ini ikut mendukung dan mengembangkan program senjata nuklir Korut. Maka Cina harus bertanggung jawab dalam menghentikannya.
Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan, Cina sebenarnya tak sepakat dengan uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korut. Pihaknya juga sudah meminta Korut untuk tak melakukan tindakan yang bisa memperburuk situasi.
Namun Cina sendiri belum memberikan keputusan. Apakah Cina akan mendukung pemberian sanksi baru atau tidak terhadap Korut.
Sementara itu, Korut menyatakan, pada uji coba nuklir kali ini, para ilmuwan dan teknisi berusaha menguji kekuatan hulu ledak nuklir.