REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spesies badak Sumatra sedang mengalami krisis populasi. Itu berdasarkan data yang diungkap organisasi internasional terkait konservasi lingkungan dan hewan World Wildlife Fund for Nature-Indonesia (WWF-Indonesia).
Menurut data tersebut, badak Sumatra diperkirakan hanya tersisa kurang dari 100 individu berdasarkan kesimpulan para ahli dalam pertemuan PHVA (Population and Habitat Viability Assessment), dan selalu menurun setiap tahun. Kondisi Badak Sumatra (Dicerorinus sumatranus) tidak sebaik saudaranya yang hidup di Jawa. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) nasibnya lebih baik, walaupun saat ini juga dihadapi masalah dengan terbatasnya luasan habitat yang mampu mengakomodir pertumbuhan populasinya.
Masalah lain yang dihadapi adalah pertumbuhan Langkap (Arenga obsitulia) yang sangat cepat sehingga menahan laju tumbuhnya pakan Badak Jawa di satu-satunya habitat mereka di Ujung Kulon.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah Badak Jawa di habitat terakhirnya di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sebanyak 63 individu.