REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak korban bencana longsor di kabupaten Sumedang mengikuti penyembuhan psikologi melalui Program Dukungan Psikososial (PDP) yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia.
Program tersebut diberikan kepada 75 anak-anak korban bencana longsor yang terjadi pada selasa malam (20/9), dengan didampingi relawan PMI kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
"Sedih dan tidak betah tergambar pada ekspresi anak-anak yang berada di lokasi pengungsian GOR Tadjimalela ini", ungkap salah satu relawan PMI Sumedang, Roly Angga, melalui keterangan pers, Senin (26/9).
Roly menjelaskan, melalui program layanan pendampingan ini diharapkan anak-anak dapat terhibur dan menghilangkan rasa takut atau sedih usai mengalami bencana tanah longsor.
"Melalui interaksi dengan cara bernyanyi, cerita, dan beberapa permainan edukatif serta pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kami berharap mereka bisa menerima kenyataan dengan tetap memiliki semangat dan mental yang kuat," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data posko PMI Sumedang, terdapat dua desa yang mengalami dampak terparah yaitu desa Ciherang dan desa Citengah. Sedangkan jumlah pengungsi yang menempati posko pengungsian di GOR Tadjimalela tercatat sekitar 833 jiwa dan 320 kepala keluarga.
Rencananya pelayan PDP tersebut juga akan dilaksanakan pada lokasi pengungsian kedua yang bertempat di Makodim 0610 Sumedang.