REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan. Warga pun diimbau untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai sambaran petir dan angin kencang.
''Potensi itu meningkat dikarenakan adanya awan konvektif atau cumulonimbus,'' kata Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn kepada Republika.co.id, Selasa (27/9).
Kondisi pancaroba tersebut ditandai dengan terjadinya pergantian cuaca yang cepat dan ekstrem. Biasanya, pada pagi sampai siang hari, kondisi cuaca sangat panas. Kondisi itu memicu terbentuknya awan-awan cumulonimbus.
Akibatnya, pada sore atau malam hari, hujan turun dengan lebat dalam waktu singkat. Hujan pun biasanya disertai petir dan angin kencang. Pria yang biasa disapa Faiz itu menjelaskan, masa pancaroba akan berakhir seiring dengan masuknya musim hujan. Dia menyatakan, setiap Wilayah Ciayumajakuning berbeda-beda permulaan musim hujannya.
Secara umum, awal musim hujan mulai masuk pada akhir September sampai pertengahan Oktober. Wilayah yang lebih dulu masuk musim hujan (mulai akhir September) adalah yang dekat pegunungan. Yakni Kuningan dan Majalengka selatan.
Sedangkan yang paling akhir masuk musim hujan (pertengahan Oktober), adalah Cirebon bagian timur. Untuk Kabupaten Indramayu, musim hujan diprakirakan mulai terjadi pada awal Oktober / Oktober dasarian I (1 – 10 Oktober).
Namun, curah hujan diprakirakan akan normal. Pasalnya, fenomena La Nina yang semula diprediksi berlangsung hingga Januari 2017, akan berakhir pada akhir September 2016. ‘’Jadi mulai Oktober nanti sudah mulai normal lagi,’’ terang Faiz.
Berdasarkan pantauan Republika di wilayah Indramayu Kota, dalam seminggu terakhir, terjadi cuaca yang cukup ekstrem. Saat pagi dan siang hari, cuaca sangat panas menyengat. Sedangkan pada sore hari, mendung mulai bergelayut. Pada malam hari, hujan akan turun dengan deras yang disertai petir. Angin kencang pun bisa tiba-tiba bertiup.
Sementara itu, tiupan angin kencang telah menerjang Blok Harendong, Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Senin (26/9). Angin yang bertiup mulai pukul 15.30 WIB sampai 16.15 WIB tersebut telah menyebabkan 23 rumah warga mengalami rusak ringan dan sebuah masjid, yakni Masjid Al Ikhlas, rusak berat.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, peristiwa itu menyebabkan warga setempat mengalami syok karena angin kencang tiba-tiba menerbangkan atap rumah mereka. ‘’Angin puting beliung juga disertai hujan deras dan petir,’’ ungkap seorang warga setempat, Dirwan.