Rabu 28 Sep 2016 16:38 WIB

Kemensos Akui Kebutuhan Logistik Bantuan Bencana 2016 Meningkat

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Petugas TNI, Polri, serta Basarnas dibantu alat berat mencari korban banjir bandang pascaluapan aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas TNI, Polri, serta Basarnas dibantu alat berat mencari korban banjir bandang pascaluapan aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Hari Hikmat, mengatakan kebutuhan logistik bencana alam 2016 lebih besar dari tahun sebelumnya. Pihak Kemensos berencana melakukan revisi anggaran untuk menambah cadangan bantuan logistik bencana alam hingga akhir tahun.

Menurut Hari, peningkatan kebutuhan logistik bencana alam disebabkan pengaruh kondisi musim kemarau yang basah. Kondisi ini membuat frekuensi bencana banjir dan tanah longsor meningkat selama April hingga September.

"Sementara bulan depan mulai memasuki musim hujan yang sebenarnya. Karena itu, kami sedang melakukan pengadaan paket logistik cadangan," ujar Hari ketika dikonfirmasi Republika, Rabu (28/9).

Hari tidak menjelaskan secara rinci berapa total peningkatan kebutuhan bantuan logistik bencana alam. Dia menuturkan, hingga saat ini ada 60.000 paket bantuan bencana yang sudah didistribusikan kepada setiap penerima manfaat. Bantuan itu disalurkan melalui pemerintah provinsi dan kabupaten setempat.

Adapun logistik cadangan rencananya ditambah sebanyak 85.000 paket. Hari menegaskan proses penambahan selesai dalam waktu dekat. Lebih lanjut, Hari menuturkan jika anggaran logistik bencana tahun ini tidak mencukupi jika dibandingkan dengan jumlah total kejadian dan potensi bencana.

"Karenanya, upaya yang kami lakukan adalah merevisi anggaran. Beberapa kegiatan yang tidak menjasi prioritas utama akan dialihkan untuk bantuan sosial bencana alam," papar dia.

Pihaknya tetap belum mau memberikan keterangan rinci mengenai anggaran total dan perkiraan pagu revisi anggaran. Hari menambahkan, jika nantinya ada kekurangan, sumber pendanaan bantuan bisa juga dibiayai dana cadangan bencana on call, dana hibah dalam negeri di Kemensos atau dana cadangan BNPB.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menegaskan jika logistik di gudang BNPB dan BPBD masih tersedia. Jika terdapat kekurangan, pihaknya akan mengupayakan penambahan lewat dana cadangan penanggulangan bencana.

"Kekurangan logistik jarang terjadi. Sebab, selain dana cadangan, ada pula dunia usaha dan masyarakat yang membantu pendanaan logistik," tutur Sutopo, Selasa (27/9).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement