Kamis 06 Oct 2016 07:59 WIB

Southwest Airlines Usir Penumpang Muslim karena Berkata 'Insya Allah'

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nur Aini
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang pria Muslim diusir Southwest Airlines usai penumpang lain mendengarnya berbicara bahasa Arab di telpon genggam. Insiden terjadi April lalu, menimpa pemuda 26 tahun lulusan Universitas Berkeley, Khairuldeen Makhzoomi.

Tindakan diskriminatif itu terjadi ketika Makhzoomi baru saja menaiki pesawat di Bandara Internasional Los Angeles. Saat itu, ia menelpon pamannya di Baghdad untuk menceritakan rasa gembiranya dapat mengajukan pertanyaan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, saat makan malam sehari sebelum kejadian.

Sebelum mengakhiri percakapan dan menutup telpon, Makhzoomi mengucapkan kata Insya Allah yang dalam bahasa Arab berarti jika Allah SWT menghendaki. Ia ingat seorang wanita yang menatapnya, dan mulanya berpikir kalau wanita itu jengkel karena suaranya keras saat melakukan percakapan di telpon.

"Selang dua menit, satu orang datang bersama petugas Kepolisian dan meminta saya turun dari pesawat," kata Makhzoomi seperti dilansir Independent, Kamis (6/10).

Seorang petugas yang menemaninya ke luar langsung bertanya alasannya berbicara bahasa Arab, mengingat iklim politik saat ini. Bahkan, Makhzoomi diminta berbicara jujur tentang apa yang baru saja ia katakan tentang martir, dan minta diberitahu apa saja yang diketahui tentang martir.

Lulusan ilmu politik yang datang ke AS pada 2010 lalu sebagai pengungsi Irak tersebut, menjelaskan ia cuma mengucapkan Insya Allah, dan mempertanyakan apa yang terjadi. Setelah seekor anjing pelacak dibawa petugas ke bagasi, Makhzoomi mencari dompetnya yang ternyata sudah dibawa pergi petugas.

"AS adalah tanah kebebasan, orang-orang menghormati aturan hukum, bagaimana mungkin ada orang yang dipermalukan seperti ini," ujar Makhzoomi.

Selanjutnya, Makhzoomi tidak diizinkan naik pesawat Oakland dan malah diberikan pengembalian uang, sebelum akhirnya memesan penerbangan menggunakan maskapai Delta. Ia mengaku pergi dengan sangat terguncang, tidak bisa tidur berhari-hari sesudahnya, tapi tetap bersyukur atas pendidikan yang ia terima di AS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement