REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Komite Mahasiswa Anti Narkoba dan Obat Terlarang Bina Sarana Informatika (Komando BSI) sebagai wadah perjuangan dan perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus, kembali memberikan penyuluhan bahaya narkoba bagi mahasiswa baru kampus BSI Cikampek dan Karawang.
Penyuluhan yang dikemas dalam bentuk talkshow P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) ini dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama di Aula kampus BSI Cikampek, Jalan Ir Juanda nomor 17, Cikampek, Jawa Barat, Selasa (04/10/2016). Sedangkan hari kedua di Aula kampus BSI Karawang, Jalan Banten nomor 1, Karawang, Jawa Barat, Rabu (05/10/2016).
“Penyuluhan bahaya narkoba ini sudah menjadi tugas wajib bagi kampus untuk peduli dan sigap terhadap bahaya narkoba, terutama di lingkungan kampus. Mahasiswa juga harus paham mengenai dampak dan bahaya narkoba. Sehingga, mereka dapat mawas diri terhadap narkoba, yang penggunanya semakin meningkat, terutama di kalangan remaja,” ujar Pembina Komando BSI Irwin Ananta.
Irwin menambahkan, sekitar 4,09 juta masyarakat Indonesia menjadi penyalahguna narkotika (Pusdiklat BNN 2015). Artinya, setiap 100 orang penduduk Indonesia berusia 10-59 tahun, dua orang di antaranya merupakan pengguna narkoba. “Hal ini tidak hanya sebagai pekerjaan rumah bagi petugas yang berwenang (BNN dan polisi). Tetapi semua lini masyarakat juga mempunyai peran penting untuk pemberantasan narkoba, terutama kampus dan mahasiswa,” tambah Irwin.
Sariston, anggota Komando BSI yang juga salah satu pembicara talk show menjelaskan, dalam jangka pendek target Komando BSI adalah untuk menginventarisasikan lingkungan wilayah lingkungan kampus yang rawan bahaya dan narkoba. “Kami juga akan giat menyelenggarakan kampanye anti narkoba. Selain itu, kami menggelar festival musik amal untuk menggalang dana bantuan bagi korban narkoba yang kurang mampu untuk disalurkan menjadi manusia yang kreatif dan berdaya guna,” ungkap Sariston.
Irwin mengemukakan, mahasiswa mempunyai peranan penting dalam pemberantasan narkoba. “Dalam upaya pemberantasan narkoba, mahasiswa bagian penting yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dan masukan informasi berkaitan dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang ditemukan di lingkungan kampus,” tutur Irwin.