REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Warga berduyun-duyun mendatangi Mapolsek Medan Sunggal untuk menyaksikan anggota komplotan begal sadis dengan modus "tabrak adik" yang berhasil diamankan.
Salah seorang korban perampokan Armando Kurniansyah Sitompul (18 tahun) di Medan, Kamis (6/10), mengatakan warga ingin menyaksikan langsung tujuh angggota komplotan begal sadis tersebut. Armando yang merupakan warga Jalan Bhayangkara, Kecamatan Medan Tembung itu mengaku salah satu korban perampokan di Jalan AR Hakim, Kecamatan Medan Area pada 3 September 2016.
Menurut Armando, ia dan warga mau melihat secara jelas wajah pelaku perampok sepeda motor miliknya di Mapolsek Sunggal.
Bahkan, ditemani orang tuanya, Armando langsung menuju ke sel Polsek Medan Sunggal dan menunjuk pelaku yang telah merampas sepeda motornya.
"Itu dia pelakunya pak, yang memakai baju kaos warna putih," ucap Armando kepada personel Polsek Medan Sunggal sambil menunjuk salah seorang begal.
Ia menceritakan, peristiwa perampokan tersebut dialami ketika baru pulang dari kampung di Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Saat sedang melintas dengan menggunakan sepeda motor di Jalan AR Hakim Medan, ia tiba-tiba diberhentikan pelaku begal yang berjumlah dua orang.
Pelaku begal tersebut menuduh Armando telah menabrak adik mereka dan diajak untuk melihat korban di rumah sakit. Namun dalam perjalanan, pelaku begal tersebut menyuruh dirinya turun dari sepeda motor dan langsung membawa kabur kendaraannya.
Atas peristiwa tersebut, ia membuat laporan ke Mapolsek Medan Area sambil menunjukkan bukti laporan dengan nomor laporan STTLP/1010/K/IX/2016/SPKT Sektor Medan Area. "Ini bukti laporannya, setelah peristiwa perampokan tersebut, saya langsung mendatangi Polsek Medan Area," katanya.