Sabtu 08 Oct 2016 21:50 WIB

BPBD NTB Ajak Gotong Royong Antisipasi Bencana

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB memperkirakan, hujan lebat masih akan mengguyur sejumlah titik di Pulau Lombok pada Sabtu (8/10).

Kepala BPBD NTB Muhammad Rum menyampaikan, berdasarkan laporan dari BMKG Selaparang, hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Pemenang, Mataram, Cakranegara, Prampuan, Batulayar, Sigerongan, Narmada, Lingsar, dan sekitarnya pada pukul 13.00 WITA.

"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 15.00 WITA dan meluas ke wilayah Tanjung, Gerung, Labuapi, dan sekitarnya," ungkapnya, Sabtu (8/10).

Ia juga mengungkapkan, sejumlah wilayah yang memiliki sejarah sebagai daerah rawan banjir di Pulau Lombok seperti sekitar Kecamatan Sekotong, Lembar, Sambelia, Sembalun. Sedangkan, untuk Pulau Sumbawa antara lain, Taliwang, Seteluk, Brangrea, Alas, Buer, Plampang, Moyohulu, Moyo Utara, Lape, Empang, Karijawa Wajo, Labuhan Kenanga, Woha, Sape, dan Palibelo.

"Kalau (Kota) Mataram, kawasan rawan banjir, Kecamatan Sandubaya, Sekarbela, dan Ampenan bagian selatan," lanjutnya.

Untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor, BPBD NTB, ia katakan, akan menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak.

BPBD NTB juga telah mengeluarkan pengumuman terkait antisipasi terjadinya bencana akibat tingginya curah hujan. BPBD NTB mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, LSM, Organisasi Masyarakat, dan masyarakat untuk melakukan gotong royong di wilayah masing-masing antara lain, membersihkan sungai, parit, drainase/irigasi, pemangkasan pohon yang sudah tua, meningkatkan kewaspadaan saat mandi atau beraktivitas di pantai dan sungai saat hujan.

Selain itu, lanjutnya, BPBD NTB mengajak masyarakat segera melaporkan kejadian bencana kepada BPBD Kabupaten/Kota agar dapat penanganan segera.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement