Senin 10 Oct 2016 06:19 WIB

Hipmi: Industri Rumah Tangga Anti Krisis

Sandal hasil produksi industri rumah tangga di Kampung Cipicung, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikamlaya, Jawa Barat.
Foto: Fuji Eka Permana/Republika
Sandal hasil produksi industri rumah tangga di Kampung Cipicung, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikamlaya, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan, industri rumah tangga mampu bertahan menghadapi dampak krisis ekonomi yang terjadi.

"Salah satu industri yang bisa bertahan menghadapi krisis ekonomi atau anti krisis ekonomi adalah industri rumah tangga," kata Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia saat dihubungi dari Yogyakarta, Senin (10/10).

Ia mengatakan, kekuatan industri rumah tangga menghadapi krisis ekonomi salah satunya karena industri tersebut tidak bergantung pada pembiayaan yang bersumber dari luar negeri. Kedua, kata dia, minimnya kredit yang bermasalah dengan perbankan dan berorientasi ekspor menjadikan industri tersebut sebagai sektor yang kokoh.

Selain itu, lanjut dia, industri kreatif juga memiliki target pasar nasional yang besar dengan potensi jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. "Prinsipnya, HIPMI mendorong agar pertumbuhan UMKM seperti industri rumah tangga dapat terus dilakukan. Sehingga perekonomian Indonesia bisa bertumbuh signifikan tanpa terganggu oleh gejolak ekonomi global," ungkap Bahlil.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement