REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator asal Bengkulu, Muhammad Saleh terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggantikan Irman Gusman. Saleh mengungguli dua pimpinan DPD lainnya yakni Farouk Muhammad dan GKR Hemas.
Namun muncul masalah baru. Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali disebut-sebut menolak datang untuk pengambilan sumpah Saleh sebagai Ketua DPD RI yang baru. Wakil ketua DPD RI, Muhammad Farouk mengaku, tidak mengetahui secara pasti alasan Hatta enggan hadir.
Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu memperkirakan batalnya ketua mengambil sumpah karena belum ada kepastian hukum. Sebelumnya pengacara Irman lantas melaporkan Badan Kehormatan yang telah memberhentikan Irman Gusman sebagai Ketua DPD RI ke pengadilan.
“Tapi yang jelas beliau (Hatta) membatalkan karena ada hal yang beliau ingin mendapatkan kepastian, apakah pelantikan ini ada masalah atau tidak," kata Farouk, Selasa (11/10) malam.
Senator asal Jawa Timur, Ahmad Nawardi menyatakan pihaknya akan menunggu kedatangan ketua MA pada Rabu (12/10) pagi. Menurutnya sidang pelantikan akan dimulai pada pukul 10.00 WIB. Nawardi berharap MA dapat menjalankan amanat Undang-undang, karena hal ini adalah tugas ketua MA. Padahal sebelumnya ketua MA dikabarkan sudah stand by.
“Sudah kami tunggu sampai larut malam, tapi tak kunjung datang. Ini ada indikasi kalau ketua MA enggak mau datang. Saya kecewa dengan sikap ketua MA ini,” ungkap Ahmad Nawardi, Selasa (11/10) malam.
Sebelumnya pada pemilihan pertama Saleh berhasil menyisihkan 11 kandidat dengan perolehan suara sebanyak 59. Muhammad Saleh berhak menggantikan Irman Gusman dari wilayah barat. Pada pemilihan kedua, dia kembali unggul jauh mengalahkan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, dan Muhammad Farouk dengan mengoleksi 61 suara.