Kamis 13 Oct 2016 07:42 WIB

PBB Kecam Serangan Terhadap Masjid di Afganistan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Ledakan di Kabul, Afghanistan (ilustrasi)
Foto: dawn
Ledakan di Kabul, Afghanistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Misi PBB di Afghanistan  (UNAMA) mengutuk serangan terhadap sebuah masjid di Kabul. Serangan itu menewaskan 18 warga sipil dan melukai lebih dari 50 orang.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, pelaku penyerangan menggunakan seragam selayaknya pasukan keamanan Afganistan. Pelaku, lanjut Dujarric, melancarkan aksinya dengan menembaki jamaah pada malam Asyura.

"Di antara mereka yang tewas ada empat perempuan dan dua anak-anak," kata Dujarric, seperti dilansir Xinhua Net, Kamis (13/10).

Misi PBB menekankan, hukum humaniter internasional melarang serangan yang disengaja terhadap warga sipil dan properti sipil, termasuk tempat ibadah. Hukum itu menempatkan kewajiban tertentu, kepada tokoh agama untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Baca juga, Ledakan Bom di Afghanistan, 40 Orang Tewas. 

Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani, sangat mengutuk serangan itu dan meminta para korban untuk dapat mendapatkan perawatan medis terbaik. Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement