REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Misi PBB di Afghanistan (UNAMA) mengutuk serangan terhadap sebuah masjid di Kabul. Serangan itu menewaskan 18 warga sipil dan melukai lebih dari 50 orang.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, pelaku penyerangan menggunakan seragam selayaknya pasukan keamanan Afganistan. Pelaku, lanjut Dujarric, melancarkan aksinya dengan menembaki jamaah pada malam Asyura.
"Di antara mereka yang tewas ada empat perempuan dan dua anak-anak," kata Dujarric, seperti dilansir Xinhua Net, Kamis (13/10).
Misi PBB menekankan, hukum humaniter internasional melarang serangan yang disengaja terhadap warga sipil dan properti sipil, termasuk tempat ibadah. Hukum itu menempatkan kewajiban tertentu, kepada tokoh agama untuk melaksanakan pekerjaan mereka.
Baca juga, Ledakan Bom di Afghanistan, 40 Orang Tewas.
Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani, sangat mengutuk serangan itu dan meminta para korban untuk dapat mendapatkan perawatan medis terbaik. Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.