Kamis 13 Oct 2016 08:28 WIB

Renovasi Masjid Agung Bogor Baru Serap Rp 13,5 M

Rep: Santi Sopia/ Red: Israr Itah
Masjid Agung Kota Bogor
Foto: flikr.com
Masjid Agung Kota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini tengah merenovasi Masjid Agung yang terletak di Jalan Dewi Sartika Bogor. Renovasi dilakukan sejak 22 September hingga nanti Desember 2016.

Konsepnya, bangunan akan dibongkar dan dibangun ulang. Hingga saat ini, progres pembongkaran sudah berlangsung 70 persen. Ditargetkan pada pekan ketiga Oktober akan masuk ke dalam progres pembangunan pondasi.

Kasi Tata Ruang Dinas Pengawasan Bangunan dan Pemukiman (Wasbangkim) Kota Bogor, Kamal Yusuf mengatakan untuk tahap awal pembangunan dilakukan hanya sampai lantai satu dari dua setengah lantai itu. Pembangunan satu lantai ini menyerap dana sekitar Rp 13,5 Miliar. 

Dana ini bersumber dari bantuan Provinsi Jawa Barat. “Hal ini sehubungan dengan keterbatasan waktu dan banyaknya diskusi diperencanaan sehingga dengan waktu efektif selama tiga bulan hanya terserap 13,5 miliar,” katanya. 

Dia berharap sosialisasi terkait pembangunan masjid lebih ditingkatkan. Untuk tahap kedua, Kamal menambahkan, pihaknya masih menunggu revisi desain total hasil rapat dengan Tim Ahli Bangunan dan Gedung (TABG) Kota Bogor. 

Pada awal tahun, diharapkan anggaran sudah bisa dilelangkan. Karena secara umum pembangunan tahap kedua akan lebih kompleks. Tidak hanya mengenai struktur tapi sudah masuk arsitektur dan mekanikal elektrikal yang memakan dana lebih besar serta waktu yang lama. 

Kamal menjelaskan. pihak kontraktor adalah PT. Anelti Kristua Jaya dari Jakarta dengan konsultan manajemen kontruksinya PT.Trikarsa Adiguna.

Sebagai langkah antisipasi warga yang biasa melaksanakan ibadah, DKM Masjid Agung  telah berkordinasi  dengan PD.Pasar Pakuan Jaya  untuk menggunakan bangunan eks-Borobudur  sebagai tempat ibadah sementara. Mengingat padatnya kegiatan warga, untuk pengangkutan puing-puing dilakukan pada malam hari mulai pukul 09.00 sampai pukul 03.00 dini hari WIB.

Kamal menambahkan, untuk menyiasati faktor cuaca diterapkan metode beton pracetak yang saat ini sudah proses pemesanan. 

”Ketika fondasi selesai dibangun, beton tinggal dipasang, jadi tidak dibuat dan dicor sendiri,” katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement