Sabtu 15 Oct 2016 21:39 WIB

Aktivis Minta Jangan Lagi Terjadi Penggusuran

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Alat berat meratakan tanah sebagai tahap awal normalisasi di Bantaran kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Selasa (4/10).
Foto: Republika/Prayogi
Alat berat meratakan tanah sebagai tahap awal normalisasi di Bantaran kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Selasa (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiator acara Cahaya Tanah Gusuran di Bukit Duri, Sandyawan Sumardi mengungkapkan penggusuran paksa tidak bisa dibiarkan terjadi lagi di Indonesia. Sebab, lanjut dia, penggusuran itu jelas keliru jika dilihat dari berbagai sudut pandang.

"Keliru dari sudut pandang ekonomi, hukum dan budaya," ujar dia, di lokasi bekas puing penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu (15/10). Sandyawan menjelaskan, dari sudut pandang hukum, penggusuran paksa melanggar hak asasi manusia. Kemudian dari sudut pandang budaya, penggusuran merupakan bencana bagi kemanusiaan.

Selain itu, dari sudut pandang ekonomi, Sandyawan menambahkan, penggusuran merupakan dampak langsung dari kebijakan 'new developmentalism' yang terlalu mengagung-agungkan pembangunan dan bukan pada kemanusiaan. "Tapi sekarang sisi kemanusiaannya dilupakan," ujar dia.

Gema Demokrasi dan Sanggar Ciliwung Merdeka bekerja sama dengan Jaya Suprana School of Performing Art dan Jaringan Relawan Kemanusiaan (JRK) menggelar acara yang bertemakan "Nyalakan Cahaya Tanah Gusuran" di RT 6 RW 12, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Acara tersebut digelar untuk memberikan dukungan kepada korban penggusuran di Jakarta. Malam ini akan digelar agenda pemutaran film dan panggung cahaya tanah gusuran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement