REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengirim armada laut Rusia ke Suriah, termasuk kapal induk Admiral Kuznetsov. Kapal yang terakhir dipakai saat Perang Dingin tersebut akan digunakan untuk melakukan serangan dari laut, setelah sebelumnya Rusia selalu melakukan serangan udara.
Menurut seorang diplomat NATO, armada berlayar melalui kota Bergen, Norwegia, pada Rabu (19/10) dan melewati Laut Utara, serta Selat Inggris. Kemudian armada juga akan melewati Gibraltar dan Laut Mediterania untuk mencapai pantai Suriah.
"Mereka mengarahkan semua armada lebih besar sejak Perang Dingin," ujar Diplomat itu, dikutip dari Reuters.
Dua kapal perang Angkatan Laut Rusia juga telah dikirim untuk mempersiapkan Rusia melakukan serangan terakhir di Aleppo. Setelah itu, Rusia sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama delapan hari.
Dalam pertemuan mendatang, Uni Eropa menanggapi sikap Rusia yang terus melancarkan serangan di Suriah. Uni Eropa mengancam akan memberikan sanksi berat terhadap pendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, jika mereka gagal menghentikan perang.
"Uni Eropa sedang mempertimbangkan semua pilihan, termasuk tindakan terhadap pendukung rezim Assad, agar kekejaman tidak berlanjut," kata draft pertemuan Uni Eropa di Brussels.