Selasa 01 Nov 2016 13:34 WIB

Polresta Tasikmalaya Ciduk Tiga Pasangan tak Resmi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hazliansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aparat Polresta Tasikmalaya mengamankan tiga pasangan bukan suami istri dalam operasi cipta kondisi (cipkon) pada Selasa, (1/11) siang. Operasi tersebut bertujuan mencegah tindak kejahatan jelang pelaksanaan Pilkada 2017.

Kasat Sabhara Polresta Tasikmalaya AKP Dani Prasetya mengatakan, operasi cipta kondisi kali ini diharapkan bisa meminimalisir aksi kejahatan. Sebab, ia mengakui eskalasi keamanan berpotensi meningkat jelang Pilkada. Dalam operasi kali ini ia menyasar minuman keras (miras) maupun obat terlarang.

"Kita lakukan operasi untuk dukung jelang pilkada agar berjalan kondusif sekaligus mencegah aksi kejahatan. Kita antisipasi sasarannya miras yang bisa membuat terganggunya pilkada dan kontrakan yang bisa untuk sembunyikan pelaku kejahatan," katanya.

Dalam operasi tersebut melibatkan setidaknya puluhan aparat kepolisian berpakaian lengkap. Sasaran operasi kali ini adalah kontrakan maupun hotel yang disinyalir menjadi sarang kejahatan seperti wilayah Cilembang, Cikalang, Dadaha dan Tarumanegara.

"Tempat-tempat yang kita sasar ini sudah sering kita amankan, pasangan yang tak mampu tunjukan buku nikah kita bawa ke kantor untuk diproses lebih lanjut dan penghuni kontrakan yang punya banyak plat nomor akan diperiksa apakah terkait tindak pidana curanmor," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement